Impian sederhana ku di masa muda, ingin menghabiskan banyak waktu untuk menikmati indahnya alam ciptaan Tuhan supaya nantinya bisa jadi kenangan indah di masa tua dan jadi investasi pengalaman yang bisa diceritakan ke anak cucu ku kelak. Sabtu 28 November 2020 momen pertama kali nya aku ngerasain camping yang ga cuma kewajiban seperti saat SD buat menuhi nilai ekskul semata di kegiatan perkemahan.
Destinasi camping kita pilih di daerah prigen dengan nama tempat “Jendela Langit”. Dari Sidoarjo perjalanan kurang lebih 45 menit dengan motor. 16.30 perjalanan dimulai dengan suasana gerimis musim hujan. Perjalanan dari Sidoarjo prigen berjalan normal seperti biasa dengan mengandalkan GPS karena memang kita ber 5 ga pernah berkunjung ke tempat ini “the real of bolang”. Namun setelah sampai disana banyak cerita dimulai. Sekitar isya’ kita sampai di Jendela Langit ((Menurut GPS)). Kenapa menurut GPS, ya karena ternyata kita kesesat karena pada waktu sampai disana kita cuma ngelihat pagar kekunci padahal berdasarkan info Jendela Langit open 24/7. Meskipun disana ada bangunan yang seperti pos penjagaan namun nihil seperti nya kosong meskipun lampu di pos jaga nyala terang.
Ok,next kita ga nyerah kita coba melipir lewat gang kecil bebatuan, namun semakin jalan semakin feeling ga enak. Karena jalanan makin sempit dan curam, Fix kita salah jalur. Karena ga mau sia- sia gitu aja kita coba turun kebawah lagi ngelawatin jalan bebatuan yang sangat minim penerangan , motor terus jalan dan beruntungnya kita bersimpangan sama satu warga dan kita Tanya – Tanya . Ternyata, GPS yang bantu nunjukin jalankita ngarahin ke jalan yang salah #sosad.
Dengan arahan warga yang kita temui ,kita sampailah di tempat wisata Jendela Langit. Di pintu masuk kalian akan diminta bayar Rp 10.000 untuk parkir, kita sempat ditawari juga untuk registrasi tempat mendirikan tenda, tapi sebenarnya itu ga pakek bayar #tipshemat1 .Maksud hati pengen langsung naik ke tempat wisata nya yang sekitar 500 meter namun ternyata sangat ga memungkinkan untuk pakai sepeda motor biasa. Ok, setelah negosiasi dan memikirkan berbagai cara akhirnya kita coba pindah ke parkiran atas (tambah biaya Rp.5000 ga jauh jaraknya dari parkir bawah).Awalnya kita udah mau mulai jalan kaki untuk keatas puncak Jendela langit . Hmm melihat jam yang semakin malam dan medan yang semakin ga memungkinkan kita coba berhenti dan membatalkan rencana untuk jalan kaki. Fasilitas Ojek kita pilih untuk memudahkan ketempat tujuan (pastinya dengan proses negosiasi harga terlebih dulu #tipshemat2 ).
Singkat cerita, sampailah kita diatas tempat yang kita tuju, anyway jalanan dari parkir ke puncak jendela langit menurutku esktrim gaes hahah. Tapi mungkin treatmen ini yang dibangun untuk ngasih sensasi seru ke wisatawan sekaligus jadi sumber pedapatan wisata karena untuk ke atas harus pakai fasilitas ojek atau jeep. Setelah sampai, kita langsung bangun tenda dan saya hanya bantu doa dan jadi tukang senter :D, Aku ga tau caranya bangun tenda gaes, kalau bangun rumah tangga ya hayuk . Karena pas itu malam minggu jadi di sana lagi ada komunitas music entah apa pokoknya rame poll, tapi space untuk bangun tenda untungnya masih banyak. Setelah atur tenda, makan, bersih- bersih yups lanjut tidur (oh iya tadi sholat isya’ nya udah di bawah pas parkir motor).
OK lanjut pas pagi setelah sholat shubuh kita masak, makan dan lanjut berkunjung ke tempat wisata Jendela Langit (jadi, tempat camping dan tempat wisatanya bersebalahan) ternyata tempatnya bediri tahun 2019 alias masih baru banget jadi ya alang – alang , rumput,dll masih asri banget.
View buat foto – foto juga bagus apalagi pas musim hujan jadi seger banget. Kalian juga bisa cobain naik kuda bayar Rp20.000 dan kalian akan diajak muter ke area yang bener- bener jalur nya masih alami banget. Di sana juga disediakan beberapa toilet yang bisa kalian manfaatkan meskipun kadang airnya macet.