Review Buku : Wanita Yang Merindukan Surga
Baiklah melanjutkan
#31DaysBlogChallenge yang mulai tidak istiqomah haha dan kebetulan bertepatan
dengan hari buku nasional jadi aku akan mereview salah satu buku yang menurutku asyik
banget untuk dibaca yaitu berjudu “Wanita Yang Merindukan Surga” karya Esty
Dyah Imaniar. Oh iya karena ini review jadi aku ga akan spoiler terlalu banyak
ya (soalnya emang belum selesai negbaca semuanya) hihi (btw, terimakasih vinda
sudah ngasih alfi kado buku ini dan bukan mau memuji mu , tapi buku ini beneran
kerennnnn banget)
Baiklah
pertama mau review dari tampilan fisik bukunya. Menurutku tampilan fisiknya
cukup umum seperti buku biasanya, enak buat dibawa kemana – mana. Kemudian
lanjut ke gaya bahasanya , nah ini yang aku suka banget karena ngebacanya
sering mbuat ketawa-ketawa sendiri, kocak banget mbaknya kalau nulis bener-
bener ekspresif jadi ngerasa kayak diajak ngobrol secara langsung. Kemudian
dari cara berpikirnya ini yang aku suka, aku rasa hampir seperti apa yang ada
di pikiranku. Meskipun memang berbalut religius tapi mengupas juga dari
kacamata fakta di kehidupan sehari – hari. Seberapa jauh arti kata “hijrah”
benar – benar dipahami dan dimaknai secara tepat oleh para pemuda pemudi yang
mengaku sedang berhijrah.
Selanjutnya
tentang bagian bab di dalamnya. Buku ini terbagi menjadi 5 bab yang menjadi
bagian bagian penting dari aspek hijrah. Yaitu sebagai berikut :
Untuk
yang pertama adalah dari aspek hijrah penampilan. Dari sini mbaknya keren
banget pesan yang disampaikan yaitu “Bagaimana bisa naik kelas ngomongin hijrah
dan perdaban kalau diajak berprestasi setelah hijrah saja banyak alasan” dari
sini si penulis bermaksud memberikan pesan jika jangan takut untuk
berpenampilan lebih baik , jangan menggunakan alasan berjilbab adalah kewajiban
dan iman serta prestasi adalah proses. Selain itu dengan berpenampilan yang
baik orang akan menscreening kepribadian kita sebagai orang yang baik pula
Kedua
hijrah pergaulan (ini aku belum baca detail , maap) tapi ada kata – kata yang
bagus banget yaitu ”mendakwah sesuatu yang jelas sebagai kebenaran saja enggak
boleh berlebihan da nada aturan main, apalagi yang masih samar” jadi intinya
dakwah itu dari hati ke hati ga bisa secara memaksa
Ketiga hijrah perasaan. Nah ini penting nih buat
dibaca buat kaum yang sedang bucin (kek aki, kadang). Ada kata –kata ini “Menurutku
memikirkan peran peradaban jauh lebih masuk akal daripada memikirkan calon
pasangan yang sudah pasti”. Jadi gini mending coba deh fokuskan diri dulu untuk
memikirkan bagaimana membangun peradaban , dari sisi mana kita bisa
berkonstribusi ekonomi kah, sosial kah, edukasi kah ,dll. Ini lebih penting
dibandingkan menghabiskan waktu hanya dengan menggalaukan seseorang atau jodoh
yang sebenanya sudah pasti akan Allah pertemukan di saat yang tepat. Terus satu
lagi “Ketika seseorang sudah berhijrah sudah mengaji orientasi pernikahannya
mestinya lebih dari sekedar menghindari zina sebab visi misi pernikahan islam
adalah membangun perdaaban” lagi – lagi jangan alihkan hijrah itu hanya dengan “menikah
muda”. Hal itu sebenarnya sama saja hanya memuaskan kebutuhan biologis. Menikah
muda ga masalah asalkan kuatkan visi misi dulu. Jangan hanya memikirkan “beautiful
wedding” tapi pikirkan bagaimana memikirkan
mengisi kebermaknaan “marriage”.
Kemudian
yang keempat adalah hijrah pekerjaan dan
yang kelima hijrah pengajian. Ini belum aku baca sih hehe, insyAllah next akan
aku update. Jadi intinya buku ini rekomended banget. Membuat kita open minded. Menjadi
muslimah yang mampu terus upgrade diri dari berbagai sisi. Berhijrah tidak
hanya bentuk menghalalkan sesuatu tetapi juga bentuk belajar dan mencintai diri
termasuk memberikan konstribusi bagi bangsa , negara dan agama
Baiklah
sekian dulu review buku ini. Kalau penasaran aku saranin beli aja deh karena
insyaAllah bisa menambah ilmu untuk harga yang tertera di buku Rp. 70.000 tapi
biasanya ada diskonan gitu. Anggap aja investasi masa depan ya ga sih hehe.
0 komentar