NIDA Summer Camp Thailand 2019
Meningkatkan
Pemahamaham Ekonomi Kreatif dan Inovatif melalui Rangkaian Acara
NIDA
Summer Camp Thailand 2019
Siti Alfia Ayu Rohmayanti -Mahasiswa Ekonomi
Syariah 2016 FEBI UINSA
Di
acara ke 9 ini dihadiri oleh 86 mahasiswa dari 28 negara dengan fokus yang
didiskusikan mengenai pembahasan Ekonomi Kreatif dan Inovatif. Penyajian acara
terbagi dalam beberapa model. Di hari pertama diselenggarakan opening party dengan menyajikan
penampilan seni dari negara masing masing. Saya dan 12 Mahasiswa lainnya
sebagai perwakilan Indonesia membawakan tarian dari NTT “Maumere”. Tampilan
seni dari Indonesia sangat diapresiasi oleh para peserta NIDA Summer Camp
termasuk perwakilan dari Kedutaan Besar Indonesia di Bangkok yang turut
diundang dalam acara tersebut.
Acara
selanjutnya yang diadakan keesokan harinya berupa diskusi dan materi yang
disampaikan oleh para professor dibidang pengembangan ekonomi. Professor Thanachart
Ritbumroong., Ph. D menyampaikan materi
pertama mengenai Driving Business with Innovation. Materi disampaikan dengan
menarik. Memberikan pembahasan lengkap mengenai ekonomi kreatif dan inovatif
dari berbagai negara. Poin penting yang patut dicatat yaitu bahwa ekonomi
kreatif dan inovatif merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan. Ekonomi
kreatif merupakan satu hal untuk melakukan pembaharuan terhada suatu produk
supaya memiliki nilai yang lebih tinggi dari barang biasanya. Sedangkan ekonomi
inovatif dibutuhkan untuk mengubah barang bernilaia tinggi tersebut menjadi
suatu barang yang menghasilkan profit.
Di
hari berikutnya materi dilanjutkan dengan pembahasan “How to survive in
innovative Economy” yang disampaikan oleh Piriya Pholphirul yaitu lulusan dari
kampus NIDA. Materi disampaikan tidak kalah menarik dari materi sebelumnya.
GoJek yang merupakan karya anak Indonesia juga menjadi sorotan pula dari materi
ini karena kemampuan nya bersaing di pasar digital. Dalam bersaing di era
ekonomi digital hal yang perlu dilakukan adalah dengan tidak bersaing secara
individu. Belajar dari pembuatan IPhone yaitu dimana suatu produk yang
dikaryakan secara bekerjasama maka akan lebih mampu bersaing di pasar global. Bekerjasama
dan membangun relasi dengan berbagai lini merupakan hal yang harus dilakukan
jika ingin tetap exis di era ekonomi saat ini.
Topik
pembahasan di materi ke tiga yaitu “Design Thinking for Creating Innovations
and Creativity” dengan pemateri Danuvasin Charoen , Ph.D., PMP, PMI-ACP, CSM.
Model pemberian materi ini berbeda dengan sebelumnya. Dalam topik ini materi
disampaikan dengan cara workshop. Para
delegasi dibagi dalam kelompok kemudian diberi waktu beberapa menit untuk
mencari suatu permasalahan dalam lingkungan pendidikan dan ekonomi kelompok
lainnya. Permasalahan tersebut kemudian secara kelompok dipecahkan bersama dan
disimpulkan menjadi solusi terbaik. Tidak berhenti disana “Design Thinking”
menuntun setiap kelompok untuk mampu mengubah solusi itu menjadi lebih nyata
dengan dibentuknya miniatur. Miniatur yang dirancang dengan berbagai alat
seperti dari lego , kardus, gabus dan lainnya dimaksdukan supaya solusi yang
diberikan bisa tersampaikan lebih mendetail dan tidak hanya sekedar “omongan”
belaka. Hal itulah yang disebut design berpikir kreatif bentuk model.
Tidak
hanya sekedar materi. Dalam rangkaian acara NIDA Summer Camp 2019 para delegasi
juga difasilitasi untuk melakukan perjalanan wisata ke beberapa daerah.
Mengunjungi berbagai candi di Provinsi Ayyuthya dan juga menikmati berwisata
malam di Objek Wisata Sekitar Sungai Chao Phraya
yaitu Asiatique. Serta
berkunjung pula di kantor National Innovation Agency (NIA) Academy yang didirikan
oleh pemerintah Bangkok sebagai bentuk dukungan penuh dalam mempromosikan start
up di Thailand.
0 komentar