Ceritaku : Puasa Daud Menyembuhkan Depresiku dan Permasalahan Hidupku
Ga pernah terpikirkan buat menjalankan puasa ini dalam tenggang waktu
yang cukup lama. Dulu pernah coba tapi gagal hanya bertahan 1 minggu. Ya
mungkin memang benar apa yang dikata
bisa karena terbiasa. Dan kebiasaan itu muncul dari sebuah keadaan yang
sering kali mendesak.
Pertama kali mencoba puasa daud sekitar akhir tahun
2019. Saat itu keadaan mental benar benar sedang dalam kondisi kritis parah.
Hidup ku benar – benar rasanya seperti hidup segan mati tak mau. Trauma parah,
nangis tiada henti, benci menyulut, tak mau menerima keadaan, Aku merasa
kehidupan keluargaku benar – benar hancur, Emosiku sangat tak terkendali,
Amarah meluap tiada terarah, Aku kalut, aku benci semua orang, aku sudah tak
mampu lagi merasakan hangat nya rumah. Pendidikan ku ikut kacau, nilai magang
kedua ku berantakan, hingga sampai pada titik aku pasrah.
Berhari hari aku
mengalami ketakutan untuk tidur. Ketakutanku muncul di setiap malam tiba. Tapi tetap
aku tak bisa bercerita pada siapapun. Karena aku merasa tak akan ada orang yang
memberiku saran. Aku rasa mereka hanya sekedar simpati tapi tak bisa empati.
Ber bulan bulan aku harus menanggung beban ini sendiri. Luka yang tak terlihat.
Namun mengiris dengan terlalu dalam. Aku di titik depresi. Berulang kali harus
keluar masuk rumah sakit. Sampai jadwal final lomba ku pun aku benar-benar tak
mempersiapkan apapun. Tubuh ku otakku tak mampu untuk berlatih
Terkadang aku
berusaha mencoba menelefon sahabat – sahabatku tapi mulutku tetap tak mampu
berucap apapun. Aku hanya menangis menahan semuanya. Hingga akhirnya aku
berkata pada Allah “ Ya Allah aku pasrah , aku lemah. Please hug me” tak terasa
air mata itu terurai dan membuatku hingga bersujud. Aku lelah. Tapi aku ingat
untuk tak boleh menyerah.
Tapi memang benar
apa yang Allah janjikan “Allah tak akan memberikan cobaan diluar batas
kemampuan hambanya”. Aku dipertemukan dengan kakak tingkatku sekaligus investor
yang sering main ke Galeri investasi tempat aku bertugas di laboratorium.
Sebenarnya kita biasanya hanya saling menyapa di Whatsapp. Pada suatu kebetulan
saat aku lihat story nya dia sering olahraga lari. Dari situ aku terpikirkan
untuk mencoba ikut latihan lari karena aku pernah baca buku jika lari mampu
menolong meredakan stress. Singkat cerita aku chat dia dan ikut gabung untuk
rutin lari.
Ternyata Alhamdulillah
memang benar fikiran ku menjadi lebih segar, sedikit demi sedikit sedihku
mereda. Namun hal itu masih tidak terlalu bertahan lama. Karena trauma dan
depresi itu tetap kembali mucul ketika “hal itu” terjadi lagi. Aku belum
memiliki keikhlasan dan kekuatan dalam menerima keadaan. Akhirnya aku curahkan
permasalahan hidup ku ini pada kakak tingkatku itu. Karena kebetulan dia anak
psikologi. Ya harapanku aku bisa mendapat pencerahan dari sisi psikologi. Tapi
ternyata dia hanya menyarankan ku dua hal Puasa daud dan tahajjud. Karena dua
hal itu mampu membantu manajemen diri dan emosi.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Daud. Dan puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Daud. Daud tidur separuh malam dan bangun pada sepertiganya, dan tidur lagi seperenamnya. Ia juga puasa sehari dan berbuka sehari.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1131 dan Muslim, no. 189]
mencoba mempraktekkannya. Harapanku hal ini bisa bertahan selama satu
bulan. Singkat cerita satu bulan terlewati aku malah justru makin ketagihan
untuk melaksanakan puasa daud. Emosi yang dulu meluap hebat sedikit demi
sedikit mampu aku kontrol. Depresi parah itu juga sudah mulai bisa aku
ikhlaskan. Bahkan Allahualam permasalahan hidupku yang super berantakan itu
berangsur membaik dengan izin Allah
Aku merasa Allah
benar- benar memelukku untuk tidak menyerah, Untuk kuat dan yang pasti untuk
menjadi pribadi yang lebih baik. Dari sini aku percaya dan benar – benar
percaya bahwa Allah ga akan mungkin memberi cobaan hambanya melebihi batas
kemampuan. Dan aku juga percaya dibalik kesulitan ada kemudahan. Bahkan tidak
hanya penyelesaian masalah hidup Allahualam aku dinyatakan lolos untuk
mengikuti acara selama beberapa bulan di Washington DC, Amerika serikat. Benar-
benar diluar ekspektasi.
Apalah aku yang hanya
memiliki kemampuan minimal diberi kesempatan besar itu jika bukan karena izin
Allah. Apalah aku yang lemah ini memiliki kekuatan luar biasa dalam tabah jika
bukan karena izin Allah. Dan apalah mungkin permasalahan yang begitu kalut
tersebut sedikit demi sedikit berangsur membaik jika bukan karena izin Allah.
Dari sini aku makin suka dengan puasa daud dan tahajjud. Karena aku rasa ini
adalah bagian dari kebutuhan hidupku. Benar apa yang dikata harta bukan
segalanya. Aku benar – benar merasakan itu. Sampai detik ini aku jarang
bermasalah dengan finansial tapi itu tidak memberikan jaminan hidupku bahagia
100 persen. Tapi dengan puasa daud dan Tahajjud aku benar – benar merasakan
hidup. Hidupku menjadi lebih terarah. Hatiku bisa menjadi lebih lembut dan
emosiku mampu untuk terkontrol. Hal ini yang membuatku sampai detik ini semakin
ketagihan untuk puasa daud
Semoga cerita ini bisa menjadi salah satu penolong
bagi kalian yang sedang dalam keadaan sepertiku dulu. Aku harap kalian selalu
kuat. Allah sayang dengan hambanya yang kuat. Bersujudlah dalam titik
kepasrahan. Karena sesungguhnya kita benar – benar makhluk lemah. Tiada daya
dan upaya tanpa izin Allah. Kuatkan terus keyakinan kalian pada Allah dalam sebutan
99 asmaul husna. Baca, pahami dan yakini
0 komentar